Sardison : Momen pertama ini mudah-mudahan menjadi penanda bagi kemajuan Kepri
2 min readSardison : TANJUNGPINANG,sempenanews.com – Jumlah penduduk Provinsi Kepri hingga Semester I-2021 (hingga Juni) mencapai 2.055.278
jiwa.
Adapun jumlah ini, terdiri dari penduduk berjenis kelamin laki-laki mencapai sebanyak 51 persen atau sejumlah 1.046.446 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 49 persen atau sebanyak 1.008.832 jiwa.
Data agregat ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMD Dukcapil) Pemprov Kepri Sardison M.TP dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Agus Sudibyo M.Stat dalam rilisnya, pada Senin (16/8) di Kantor BPS Kepri di Tanjungpinang.
Sardison mengatakan, selama enam bulan terakhir, penduduk Kepri bertambah 22.099 jiwa sesuai dengan perbandingan data Semester II-2020 saat periode sensus penduduk dilakukan.
“Adapun jumlah warga Kepri yang sudah memiliki KTP-el sebanyak 1.430.155 jiwa atau 98,83 persen dari wajib KTP. Hanya 27.786 orang lagi warga Kepri yang belum ber KTP-el. Tidak sampai dua persen lagi,” jelasnya.
Sedangkan jumlah penduduk Kepri yang usia produktif hampir 70 persen. Dan ini modal besar bagi Kepri dalam melakukan pembangunan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.
Sardison juga menjelaskan, angka penduduk tersebut sudah by name by address. Pendataan yang sangat akurat terus dilakukan secara reguler dan itulah hasilnya.
Kemudian, sudah dilaksanakan juga konsolidasi, validasi data serta data ganda telah dibersihkan Ditjend Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri secara periodik setiap enam bulan sekali.
Pelayanan pengurusan administrasi sempat tertunda lantaran PPKM diterapkan. Apalagi pertemuan fisik dihindari.
Warga patuh pada aturan yang dibuat pemerintah dengan tidak memaksakan diri berkerumun mengurus KTP. Sehingga ada penurunan pengurusan KTP-el saat itu.
Apa yang telah disampaikan Sardison dan Agus tersebut bisa dipergunakan oleh instansi mana saja untuk kebutuhannya dalam merencanakan pengembangan atau pembangunan.
“Yang penting adalah perlu ditingkatkan kesadaran penduduk dalam hal perekaman dan pencetakan KTP-el agar tidak buru-buru saat dibutuhkan. Siapkan administrasi bapak/ibu sekalian dan keluarga sejak dini. Ini yang perlu kita dorong,” ucapnya lagi.
Untuk layanan pengurusan administrasi kependudukan, bisa dilakukan kapan saja di Kepri. Masyarakat akan dilayani dengan baik sesuai tagline Disdukcapil
‘Masyarakat Bahagia dengan Pelayanan yang Diberikan Disdukcapil dimanna pun berada’.
Sardison juga mengatakan, penyampaian rilis secara bersama antara DPMD Dukcapil Pemprov dan BPS Kepri merupakan yang pertama kalinya dilakukan. Bahkan mungkin yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Di momen yang berbahagia ini, bertepatan menjelang HUT RI ke-76, kami merilis data kependudukan Kepri secara bersama-sama. Momen pertama ini mudah-mudahan menjadi penanda bagi kemajuan Kepri dan daerah lainnya dalam memanfaatkan data untuk pembangunan,” harap Sardison.
Agus Sudibyo juga mengatakan, rilis bersama ini merupakan yang pertama kali terjadi. Ini merupakan tindak lanjut dari rakor yang dilakukan di Bandung dan di Batam baru-baru ini.
Kata dia, mengingat adanya protes dari berbagai pihak soal perbedaan data kependudukan di Indonesia, maka saat ini dimulai penyatuan data menjadi satu.
Ke depannya, data kependudukan tidak dikeluarkan lagi oleh BPS, melainkan Dukcapil. Sehingga, data-data kependudukan akan satu pintu. Rilis berikut-berikutnya akan disampaikan soal kependudukan oleh Dukcapil.
“Nantinya, data kependudukan akan satu versi saja. Tidak dua versi lagi dan pintunya ada di Disdukcapil,” ucapnya. (Red)