Desember 22, 2024

Wabup Husni Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Produktif di Sungai Mandau

2 min read

SIAK,sempenanews.com—Wakil Bupati Siak, mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidur dengan menanam berbagai jenis tanaman produktif. Hal tersebut di katakananya, usai panen bawang merah bersama warga di kampung Mungkal, Sungai Mandau rangkaian program bujang kampung beberapa waktu lalu.

“Saya mengajak masyarakat yang ada lahan kosong atau pekarangan rumah yang luas, mulai sekarang bisa diberdayakan dengan tanaman produktif guna membantu pemenuhan pangan keluarga,”ujar Wabup Husni, senin (18/9/2023).

Karena saat ini, kata dia, sayuran dan cabe merah bawang masih di datangkan dari provinsi tetangga.”Artinya, apa kita ada tanam, seperti cabe merah, bawang dan sayuran dari Bungaraya. Namun itu, belum bisa mencukupi kebutuhan lokal, mau tidak mau penjual kita harus datangkan dari Sumbar dan Medan. Tentu dengan harga yang lebih tinggi, karena disitu ada upah angkut dan biaya transportasi,”kata Husni.

“Kalau kita tanam cabe merah, rawit dan sayuran di samping rumah seperti dalam polibag, atau di lahan miliki kita. Minimal lepas untuk makan sendiri dan kalau luas tanam bisa di jual dapat menambah pemasukan bagi bapak/ibu,”sebutnya. 

Wakil Bupati Husni mengapresasi kelompok tani kampung mungkal, ada inisiatif menanam bawang merah, di atas lahan seluas satu hektar yang hasilnya sangat menggembirakan.

“Kami sangat mendukung gerakan menanam, ini dapat menurunkan angka inflasi di kabupaten Siak. Tidak hanya di sini, saya panen bawang beberapa waktu lalu, di Bungaraya saya sempat panen bawang juga. Meskipun saat ini kita di hadapkan dengan naiknya harga beras kualitas medium termasuk komoditas lain di pasar. Ini tidak hanya terjadi di kabupaten Siak, tapi hampir di seluruh daerah di Indonesia,”terangnya.

“Kenaikan harga pangan beras ini, di pengaruhi perubahan cuaca terjadi kenaikan suhu secara global atau super El Nino, akibatnya terjadi kekeringan ekstrim. Berimbas terganggunya stok pangan, seperti beras. Fenomena alam ini diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2024. Kita saat rapat inflasi setiap senin, bersama kementerian terkait, via virtual mendapatkan laporan ini,”tutupnya.

Pemerintah daerah melakukan langkah dan upaya mengatasi, inflasi dan dampak El Nino, dengan melakukan survey pasar, intervensi melalui pasar murah dan gerakan menanam.Penulis : dp07/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *