Upacara bendera Peringati HGN dan HUT PGRI Ke-77, PGRI Kec Bengkalis.
4 min readBENGKALIS,sempenanews.com – Lapangan Tugu, Bengkalis pada Jum’at (25/11/2022) terlihat ramai berbaris para guru dan juga terlihat anak-anak SD, SLTP dan SLTA.
Di atas Panggung Tanjak yang megah, puluhan bapak dan ibu guru mengenakan baju adat dari suku-suku yang ada di Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika yang hadir dalam acara HUT PGRI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Ke-77 dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 yang digelar oleh PGRI Kecamatan Bengkalis.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Camat Bengkalis Ade Suwirman dalam upacara ini membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang diawal sambutannya mengatakan bahwa 3 tahun yang lalu, Kemendikbud Ristek melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar. Ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke sudah dilewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah dihadapi.
“Ketangguhan ini didorong oleh kemauan kita untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Hal ini juga didorong oleh semangat kita untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan. Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah,” kata Camat Ade Suwirman” tegas nya.
Sebenarnya, sebut Menteri Nadiem bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah, Kemendikbudristek juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik. Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang Kemendikbud Ristek untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.
“Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat. Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa. Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi. Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia,” terangnya melalui sambungan tertulis yang dibacakan di seluruh kegiatan upacara ini di Indonesia.
“Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas. Sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia. Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar. Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi. Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital. Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi. Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan. Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara,” harap Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim di akhir sambutannya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Bengkalis, Zulfahmi,SPd setelah selesainya acara, mengatakan, “Yang pertama saya ingin mengucapkan selamat hari guru nasional bagi seluruh guru di Kecamatan Bengkalis, di Kabupaten Bengkalis dan di Indonesia. Kemudian selamat memperingati hari ulang tahun PGRI yang ke-77 tahun ini. Semoga dengan berakhirnya Covid-19, ini menjadi momentum bagi guru semua untuk kembali bangkit untuk membuat perencanaan dan menjalankan tugasnya dengan penuh semangat. Mudah-mudahan di hari yang penuh berkah dan penuh kegembiraan ini semua guru di Indonesia terutama di Kecamatan Bengkalis dalam keadaan sehat walafiat dan dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,’ kata Zulfahmi kepada media, Jum’at (25/11/2022).
Saat ditanyakan pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah yang ada di Kecamatan Bengkalis, Zulfahmi bersyukur, “Alhamdulillah, sekolah di Kecamatan Bengkalis sangat mendukung dengan pelaksanaan kurikulum merdeka yang sudah diberlakukannya tahun ini. Itu terbukti dengan banyaknya sekolah-sekolah yang mengikuti pelatihan Mandiri di plafon merdeka mengajar. Mudah-mudahan ini akan menjadi semakin baik rupanya harap Zulfahmi.
Sebelum pelaksanaan upacara, panitia juga menggelar lomba gerak jalan dan senam PGRI yang penyerahan hadiah dirangkai dengan kegiatan upacara tadi.
Selain itu, juga ditampilkan Tarian Zapin Tradisi oleh anak-anak SMAN 4 Bengkalis serta pertunjukan karate oleh 2 karateka. Bintang juara 3 Karate Open Jakarta Tingkat Nasional Tahun 2020 yang bercita-cita menjadi Master Chief dan Dimas juara I pada even yang sama yang bercita-cita masuk Akademi Polisi (Akpol), diikuti pelajar kelas V SDN 1 Bengkalis di bawah binaan Sinpai Onal ini.
Keterangan foto
Inspektur Upacara, Camat Bengkalis Ade Suwirman dan Kepala Sekolah yang mengenakan pakaian adat suku di Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika mengaminkan do’a, Jum’at (25/11/2022). Penulis : Riz