Pelabuhan Induk Tanjung Kelit Makin Hari Semakin Terpuruk. Dianggap ada “pembiaran”
2 min readLINGGA. sempenanews.com –
Masyarakat Tanjung Kelit keluhkan kondisi pelabuhan yang dianggap kurang kepedulian dari pihak Desa sehingga terlihat sumbang oleh mata, apa lagi disaat tamu-tamu yang datang dari ibu kota untuk berkunjung ketempat kami salah satunya pelabuhan yang masih di butuhkan warga sebagai akses Sehari-hari di Desa Tanjung Kelit ini, Ujar Warga pada Minggu. 24/10/2021
Pembangunan Pelabuhan Umum
Desa Tanjung Kelit,
Kecamatan Bakung Serumpun, Kab Lingga. Di bangunkan sejak tahun 2008 lalu dengan mengunakan Anggaran APBD Lingga. Sedangkan bangunan Tiang tongkat beton dan berlantai mengunakan kayu.
Tentu saja sudah sangat wajar kalau kayunya
Udah lapuk di makan usia yang memakan waktu begitu
lama. ucap salah satu warga tanjung Kelit. yang enggan nama tertulis di dalam pemberitaan Media ini.
Ia juga menyampaikan rasa kesalnya sebagai mana ia memaparkan terus-terang saja kami sangat kecewa dengan pemerintah Desa sa’at ini bang,
Masak pelabuhan induk satu satunya yang ada di Desa kami kondisi seperti ini. Hanya di pandang sebelah mata saja tanpa terawat dengan baik.
“Sepengetahuan kami bahkan ini sudah berapa
bulan pancang sembuang ujung pelabuhan tempat kapal Ferry merapat kepelabuhan sudah hancur gini hanya di pandang sebelah mata saja dan pura-pura tidak tau dari aparat Desa yang ada di Desa kami ini. Hanya saja disebabkan ujung pelabuhan kondisi seperti ini kapal ferry
Yang sebelumnya mampir antar penumpang dari Daik ke Tanjungpinang.
Dan sebaliknya Tanjungpinang Daik
Biasanya kami di Desa Tanjung Kelit
Kapal ferry yang singgah naik turun penumpang walaupun hanya beberapa
Menit. Kami masyarakat di Desa Tanjung sangat terbantu. Akan tetapi sekarang ini kami merasa kesulitan mau ke Tanjung Pinang harus nyeberang lagi ke
Pelabuhan Sungai tenam. dikarenakan kapal
Pery hanya singgah di pelabuhan sungai tenam.
Begitu juga jika kami mau ke Dabo singkep harus nyeberang ke Sungai tenam, dan tentu abang tau bahwa kampung kami Desa Tanjung
Ke pelabuhan Sungai tenam tak begitu jauh. akan tetapi kami harus mengeluar dana transportasi lagi rp.50.000 (lima ribu rupiah. untuk tambang pompong dan belum untuk tiket kapal pery lagi intinya selama pelabuhan ini tidak di perbaiki dari pihak Desa.
Kami merasa kesulitan untuk kegiatan kegiatan lainnya. Seperti bongkar muat barang pokok kebutuhan kami masyarakat di Desa Tanjung Kelit ini.
Dari hasil pantauan awak media ini di lapangan
Pelabuhan di Desa Tanjung kelit sangat
Memperhatinkan.
Di karenakan kondisi
Pelabuhan yang sudah lapuk di makan usia. Padahal inilah pelabuhan satu satunya yang ada di Desa Tanjung Kelit.
Kades Tanjung Kelit Mursidi saat
Di konfirmasi awak media ini melalui seluler ponselnya.
Dalam tanggapannya
Terkait kondisi ujung pelabuhan yang kondisi nya cukup parah. Mursidi memaparkan ia udah sampaikan kepada Wakil Bupati Lingga Neko wesha pawelloy. Yang kebetulan hadir
Memenuhi undangan resepsi pernikahan warga di Desa Tanjung Kelit.23/10 siang tadi papar Mursidi.
Sa’at ditanya sudah berapa bulan kondisi pelabuhan seperti sekarang ini.
Mursidi menjelaskan kurang lebih 2 bulan. Pungkasnya,
Penulis : Abu / AB